Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

Aku benci kamu, setan.



Tadi malam sebelum tidur, saya bilang pada Tuhan kalau saya mau tidur sebentar saja, lalu minta tolong dibangunkan jam 1 atau jam 2. Ada beberapa hal yang harus saya selesaikan.

Jam 3.35 saya terbangun.

Mama masih sibuk dengan pekerjaannya. Teve di ruang tengah masih menyala, menyiarkan tanding bola.

Tidak sampai lima menit, saya tertidur lagi.

Beberapa jam kemudian saya bangun. Jam dinding di kamar menunjukkan Waktu Indonesia Bagian Kesiangan. Dalam hati, rasanya ingin teriak "bring back my 3.35 am!!". Saya benci tertidur ketika seharusnya saya bisa mengerjakan pekerjaan lain.

Saya segera ke kamar mandi. Di kamar mandi, ketika tidak sengaja ngaca, saya merasa Tuhan bicara begini pada saya:
"Tuh, udah dibangunin. Permintaanmu udah dituruti. Sisanya, kamu urus sendiri."

Kepada setan yang membuatku terstidur, aku benci kamu. Kepada aku yang mengalah pada setan, i hate you even more.



Ternyata Nyinyir Itu . . .

Setelah beberapa kali menggunakan kata 'nyinyir' di percakapan sehari-hari dan di dunia online seperti milis dan twitter, ternyata selama ini saya salah mengartikan 'nyinyir'. Tadinya saya kira 'nyinyir' artinya mirip dengan kata 'sinis' atau mencibir, tapi setelah dicek di kateglo, ternyata artinya :

Nyinyir:


Hasil pencarian "nyinyir". Menampilkan 1 - 2 dari 2 entri.
n hal (keadaan, sifat) nyinyir;
adj mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet;

jadi agak kurang pas kalau misalnya saya membaca sebuah komentar sinis atau tajam lalu menyebutnya dengan 'komentar nyinyir'. Nyinyir ternyata tidak ada hubungannya dengan sinis. Mulai sekarang, saya akan membiasakan menggunakan kata 'nyinyir' dan 'sinis' pada tempatnya, begitu juga dengan kata galau.

Dari tadi sering nyebut kata 'sinis', memangnya 'sinis' artinya apa?. Masih menurut kateglo, arti kata 'sinis' adalah:

Sinis:


sinis

Definisi:
  1. bersifat mengejek atau memandang rendah: ia tersenyum -- melihat orang itu
  2. tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yang ada pada sesuatu: dia sangat -- melihat perkembangan politik dewasa ini



Begitulah, mari berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Sebagai penutup, saya punya pertanyaan yang sedikit melenceng dari pembahasan: "Kenapa setiap komentar sinis terkadang terasa benar?".

Spontan Tanpa Editan

Kangen bikin postingan spontan tannpa editan. Selama ini kebanyakan calon postingan ngumpul di folder draft, lupa diselesaikan, sampai akhirnya gak pernah diposting dan gak pernah kebaca.

Dulu padahal sering begitu. Langsung nulis apa yang mau ditulis dan langsung diposting. Ya kalo ada koneksi internet sih. Sekarang kalo mau posting lebih sering dibaca dulu berkali-kali. Lebih banyak mikirnya. Nggak salah juga sih. Demi kenyamanan pembaca dan semoga tujuan dari tulisan kita juga nyampe ke mereka.

Mungkin, aku cuma kangen bikin postingan spontan seperti dua postingan terakhir ini.

sh*t.

a very big slap on my face.

twice.

i thought i was moving on but in fact i'm just messing around.

my mistake, i know.

i hate myself now :((.

Dari aku

Dia merasa terlahir sebagai petualang. Dia merasa kakinya perlu melangkah lebih jauh dari sekedar rutenya sehari-hari. Dia perlu menapak gunung, menyisir pantai, juga merasakan asin air laut.

Maka, Lari, larilah yang jauh!. Jangan simpan kakimu hanya di bawah meja. Katakan pada mereka apa bedanya salju di Ohio dan Yokohama. Ceritakan bahwa marmer Taj Mahal memang indah dan cokelat Belgia memang lezat walaupun cokelat Indonesia sebenarnya tidak kalah enaknya. Mari kita buktikan kalau Rettenbach am Auberg memang benar-benar desa yang hijau dan kawanan sapi boleh melintas di jalan raya.

Jangan percaya kalau orang bilang 'dunia sempit', nyatanya kau perlu puluhan jam dari kamarmu untuk tiba di kaki patung Liberty. Katakan pada mereka yang pernah menjajah bangsamu, bahwa tak peduli mereka menginvasi dapur kita dengan hidangan bulenya, mereka harus mencoba makan nasi putih hangat, sambal, lalapan, dan kerupuk!. Tunjukkan foto-foto Flores, Bengkulu dan Sorowako yang kau ambil sebulan lalu. Kalau mereka masih mengira Indonesia hanya 'Jakarta', 'Bali', atau 'Soeharto', segera ajari mereka untuk menggunakan internet dengan benar.

Tapi jangan lupa istirahat, meskipun aku tahu kamu bisa tidur di mana saja, kadang kalau melihatmu terlalu asyik dengan sesuatu kamu suka lupa tidur. Padahal kamu juga tidak boleh terlalu capek dan kurang minum. Oh iya, tetap minum air putih 8 gelas sehari ya! Bir dan anggur lokal memang menggoda, tapi khusus untukmu, air putih adalah pilihan terbaik.

Dan jangan lupa pulang. Ada brokoli goreng dan tahu goreng cocol kecap menunggu di meja makan.


Salam hangat,

Dari aku


-bersambung-

Tiba-tiba saya teringat kata-kata Soe Hok Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran:
"Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua"
@zenrs pernah menyebutkan nama filsuf yang dikutip Gie di salah satu twitnya tapi saya lupa.

Saya ingin bertemu filsuf Yunani tersebut. Mengajaknya ngobrol santai sambil makan kacang atau gorengan dan minum teh kalau dia doyan. Terus terang saya penasaran, apa yang membuatnya bisa menyimpulkan pernyataan demikian. Ada kebahagiaan seperti apa di balik bayi-bayi yang tidak pernah tahu arti kehidupan itu?. Kesialan apa yang dialami si 'umur tua' sehingga membuat ucapan 'panjang umur' di acara ulang tahun terasa kontras?.

Benarkah nasib terbaik adalah tidak dilahirkan?


-bersambung-