Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

bad break up

Dalam sebuah hubungan yang tidak berakhir dengan baik-baik, sebuah kenangan manis pun akan terasa pahit. Sementara, kenangan pahit biasanya akan lebih menyakitkan lagi.

Pertanyaannya: kenapa begitu ya?

This Is Awesome - Lakon Animasi


Lakon Pada Suatu Ketika from lakonanimasi on Vimeo.

Kalau saya lebih mengomentari detailnya (urat nadi, gerak air, asap rokok dari asbak segitiga, gerak tali mainan), @pakzam melihat video ini sangat "Indonesia" dari mainan gareng-petruk, poster Iwan Fals, dan mangkok mi gambar ayam. Bener juga :D

Apapun itu, komentar kami berdua sama : video ini baguuuus sekali :)

Main-Main ke Kedai Sinau


Rabu kemarin (30/11) adalah kedua kalinya main ke Kedai Sinau. Pertama kali ke sini waktu pulang rapat bloggerngalam, sekalian nganterin Nana. Tadinya gak niat mampir, tapi karena udah di tkp dan emang udah lama pengen main ke sana jadinya ya mampir deh. Yang awalnya niatnya cuma sebentar, akhirnya malah lama karena muter-muter dari rak satu ke rak lainnya.

Kedai Sinau ini dulunya ada di deket rumah. Kalo nggak salah baru sekitar awal tahun ini pindah ke daerah Wilis. Dulu tempatnya kecil mungil, sekarang udah lebih gede, gabung sama Indonesian School Of Photography. Tau toko buku murah meriah di Wilis itu kan? Nah Kedai Sinau ini ada di seberangnya, belakangnya Toko Buku Dian Ilmu.

Seperti kata Mas Gum, buku-buku yang dijual di sini emang agak 'kiri'. Ada beberapa buku-buku dengan judul yang nggak mungkin terbit di masa Orde Baru. Di deretan buku sospol ada buku "Sejarah Alternatif Indonesia", di rak buku belakang kasir malah ada buku Antropologi Marx. Eh tapi buku-bukunya  Kedai Sinau nggak semuanya serius kok, novel-novel pop macam Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna juga ada. Buat anak desain, di sini juga banyak buku dan majalah referensi tentang desain. Kalo gak salah inget, kayaknya kebanyakan tentang desain grafis. Yang jelas, buku-buku di Kedai Sinau biasanya gak ada di toko buku gede.

Di rak bagian majalah malahan ada komik Gundala Putera Petir yang ternyata sampul baliknya ada komik gambar cewek montok, persis kaya lukisan di bak truk. Gak jauh dari rak ini ada juga DVD on sale yang sebagian besar DVD konser macam Radiohead, Oasis, dan musik-musik tahun 80-90an gitu. Kayaknya pengelolanya Kedai Sinau emang orang-orang angkatan 80-90an :D.

Di bagian tengah dan belakang ada meja-kursi buat ngopi-ngopi. Cocok nih kalo mau ngopi-ngopi lucu sambil diskusi mikirin invasi alien*. Udah gitu pilihan menunya banyak, murah, dan ada menu jamu, haha!. Harga minuman mulai dari Rp 3.500 - Rp 65.000 (Kopi Luwak). Kopi-kopi lokal kaya' Kopi Jawa, Papua, Bali, Toraja Aceh harganya mulai dari Rp 7.000. Tapi aku lupa tanya, ada Kopi Sido Mulio/Sido Mukti, kopi legendaris Malang itu atau enggak.

Namanya aja toko buku, tentu saja yang dibeli adalah buku. Udah ngincer 3 buku: Seno Gumira Ajidarma - Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta, Raden Saleh; Anak Belanda Mooi Indie & Nasionalisme, dan satu buku agenda lucu yang covernya beludru item. Dari tiga buku itu, yang buku agenda belum jadi kebeli gara-gara buku diary di rumah stok halamannya masih banyak. Cuman memang bukunya lucu sih, bikin semangat nulis :D. Kemarin  akhirnya beli yang Raden Saleh. Thanks to Nana, karena sebenernya ada temennya yang juga mau beli buku ini tapi karena keburu 'diselamatkan'  jadinya buku ini jatuh ke tangan saya, hehe..

Oiya, yang lucu lagi dari Kedai Sinau, di sini 'kreseknya' diganti sama tas kertas koran. Waktu saya ke sana, stok tas kertasnya lagi habis jadi nungguin Mas kasirnya bikin tasnya dulu. Gak pake tas gpp sih sebenernya, cuma karena di sana kebetulan muterin Foo Fighters - Walking After You, jadi nunggu bentar gpplah. Dengan telaten Mas kasir yang manis ini bikin tas kertas dan hasilnya rapi lho..


Yang di pojok kiri bawah ini nih tas kertas korannya. Lucu ya? :D. Ya sudah gitu aja cerita main-main ke Kedai Sinau-nya. Kapan-kapan kalo jadi diskusi serius mbahas alien, piramida Garut dan mesin waktu di sini, akan saya ceritakeun. Dadaaah...

*kenapa alien? ya kenapa tidak?

Ketika Sara Bareilles dan Ingrid Michaelson berduet . . .

Dua-duanya adalah salah dua dari penyanyi favorit saya. Sara Bareilles jago bikin lirik yang simple tapi powerful. Meskipun ada lagu yang mellow, tapi liriknya nggak menye-menye-putus asa-penuh iba. Kalo ngeliat video-videonya di Youtube dan baca cerita dari yang pernah nonton langsung Sara Bareilles, di panggung, dia sangat ramah dan komunikatif sama penonton. Gimmick-nya juga bikin penonton merasa dekat dengan Sara. Soal penjiwaan, Sara termasuk penyanyi yang penjiwaannya bagus, baik itu waktu dia bawain lagunya sendiri atau lagu orang lain. I Still Haven't Found What I'm Looking For-nya U2 diobrak-abrik jadi lagu yang bisa dipake joget. Yellow-nya Coldplay juga jadi nggak kerasa Coldplaynya sama sekali. Semua jadi 'Sara Bareilles' banget.

Lalu Ingrid Michaelson. Musik folk-nya 'enteng', cuma modal gitar dan 'keplok-keplok', bisa tuh dinyanyiin rame-rame sama temen-temen kalo lagi ngumpul. Lagu-lagunya juga ceria, bukan lagu galau yang bikin pengen iris nadi kalo didengerin.

Tapi ketika mereka berduet, kenapa malah bikin lagu mellow sih?



Tolong berhenti.


Tolong berhenti bilang kalau kamu kangen.
Berhenti bertanya aku sedang apa, kenapa tidak membalas sms atau sapaanmu di messenger.
Berhenti menyapaku setiap pagi dengan pesan  "Pagi sayang" atau mengantarku tidur dengan "Met istirahat sayang".

Berhenti bilang "i love you so much".

Bukan aku yang mau kamu nikahi bulan depan.

Sunday morning means...

making my own cup of tea
reading newspaper 
fill the crossword puzzle
and having 'apem' for breakfast, horay!


15 hours to Monday
enjoy Sunday while it last
have a good day, everybody!

Ketika aku . . .

. . . merasa sendirian, ada kamu yang tiba-tiba datang dan bertanya 'apa kabar'

Ketika aku ingin menyerah dan berbalik arah, ada kamu yang mengingatkan bahwa apa yang kucari ada di depan


  



The girl with her diary

"Aku emang ngetwit banyak di twitter and sometimes i blog. But if anything happened to me, please go find my diary. Di situ ada semua yang aku gak pernah ceritain. Mimpi, cita-cita, apa yang aku suka dan yang enggak, rencana-rencana ke depan dan semua ketakutan-ketakutanku, untold stories, untold feeling, semua ada di sana.

Bukunya ada di kamar. Campur sama buku yang lain. Buku tulis biasa kok, bukan diary cantik fancy yang banyak glitter. Kalau ketemu, aku minta tolong selesaikan apa yang belum sempat aku selesaikan dan sampaikan maaf kepada semua nama yang ada di situ, juga sampaikan kalau aku sayang mereka. 

Is that too much? Tolong ya.... terima kasih sebelumnya.

Dan mungkin, ada namamu di situ. Entah di bagian yang mana.

Terima kasih"




Aku benci kamu, setan.



Tadi malam sebelum tidur, saya bilang pada Tuhan kalau saya mau tidur sebentar saja, lalu minta tolong dibangunkan jam 1 atau jam 2. Ada beberapa hal yang harus saya selesaikan.

Jam 3.35 saya terbangun.

Mama masih sibuk dengan pekerjaannya. Teve di ruang tengah masih menyala, menyiarkan tanding bola.

Tidak sampai lima menit, saya tertidur lagi.

Beberapa jam kemudian saya bangun. Jam dinding di kamar menunjukkan Waktu Indonesia Bagian Kesiangan. Dalam hati, rasanya ingin teriak "bring back my 3.35 am!!". Saya benci tertidur ketika seharusnya saya bisa mengerjakan pekerjaan lain.

Saya segera ke kamar mandi. Di kamar mandi, ketika tidak sengaja ngaca, saya merasa Tuhan bicara begini pada saya:
"Tuh, udah dibangunin. Permintaanmu udah dituruti. Sisanya, kamu urus sendiri."

Kepada setan yang membuatku terstidur, aku benci kamu. Kepada aku yang mengalah pada setan, i hate you even more.



Ternyata Nyinyir Itu . . .

Setelah beberapa kali menggunakan kata 'nyinyir' di percakapan sehari-hari dan di dunia online seperti milis dan twitter, ternyata selama ini saya salah mengartikan 'nyinyir'. Tadinya saya kira 'nyinyir' artinya mirip dengan kata 'sinis' atau mencibir, tapi setelah dicek di kateglo, ternyata artinya :

Nyinyir:


Hasil pencarian "nyinyir". Menampilkan 1 - 2 dari 2 entri.
n hal (keadaan, sifat) nyinyir;
adj mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet;

jadi agak kurang pas kalau misalnya saya membaca sebuah komentar sinis atau tajam lalu menyebutnya dengan 'komentar nyinyir'. Nyinyir ternyata tidak ada hubungannya dengan sinis. Mulai sekarang, saya akan membiasakan menggunakan kata 'nyinyir' dan 'sinis' pada tempatnya, begitu juga dengan kata galau.

Dari tadi sering nyebut kata 'sinis', memangnya 'sinis' artinya apa?. Masih menurut kateglo, arti kata 'sinis' adalah:

Sinis:


sinis

Definisi:
  1. bersifat mengejek atau memandang rendah: ia tersenyum -- melihat orang itu
  2. tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yang ada pada sesuatu: dia sangat -- melihat perkembangan politik dewasa ini



Begitulah, mari berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Sebagai penutup, saya punya pertanyaan yang sedikit melenceng dari pembahasan: "Kenapa setiap komentar sinis terkadang terasa benar?".

Spontan Tanpa Editan

Kangen bikin postingan spontan tannpa editan. Selama ini kebanyakan calon postingan ngumpul di folder draft, lupa diselesaikan, sampai akhirnya gak pernah diposting dan gak pernah kebaca.

Dulu padahal sering begitu. Langsung nulis apa yang mau ditulis dan langsung diposting. Ya kalo ada koneksi internet sih. Sekarang kalo mau posting lebih sering dibaca dulu berkali-kali. Lebih banyak mikirnya. Nggak salah juga sih. Demi kenyamanan pembaca dan semoga tujuan dari tulisan kita juga nyampe ke mereka.

Mungkin, aku cuma kangen bikin postingan spontan seperti dua postingan terakhir ini.

sh*t.

a very big slap on my face.

twice.

i thought i was moving on but in fact i'm just messing around.

my mistake, i know.

i hate myself now :((.

Dari aku

Dia merasa terlahir sebagai petualang. Dia merasa kakinya perlu melangkah lebih jauh dari sekedar rutenya sehari-hari. Dia perlu menapak gunung, menyisir pantai, juga merasakan asin air laut.

Maka, Lari, larilah yang jauh!. Jangan simpan kakimu hanya di bawah meja. Katakan pada mereka apa bedanya salju di Ohio dan Yokohama. Ceritakan bahwa marmer Taj Mahal memang indah dan cokelat Belgia memang lezat walaupun cokelat Indonesia sebenarnya tidak kalah enaknya. Mari kita buktikan kalau Rettenbach am Auberg memang benar-benar desa yang hijau dan kawanan sapi boleh melintas di jalan raya.

Jangan percaya kalau orang bilang 'dunia sempit', nyatanya kau perlu puluhan jam dari kamarmu untuk tiba di kaki patung Liberty. Katakan pada mereka yang pernah menjajah bangsamu, bahwa tak peduli mereka menginvasi dapur kita dengan hidangan bulenya, mereka harus mencoba makan nasi putih hangat, sambal, lalapan, dan kerupuk!. Tunjukkan foto-foto Flores, Bengkulu dan Sorowako yang kau ambil sebulan lalu. Kalau mereka masih mengira Indonesia hanya 'Jakarta', 'Bali', atau 'Soeharto', segera ajari mereka untuk menggunakan internet dengan benar.

Tapi jangan lupa istirahat, meskipun aku tahu kamu bisa tidur di mana saja, kadang kalau melihatmu terlalu asyik dengan sesuatu kamu suka lupa tidur. Padahal kamu juga tidak boleh terlalu capek dan kurang minum. Oh iya, tetap minum air putih 8 gelas sehari ya! Bir dan anggur lokal memang menggoda, tapi khusus untukmu, air putih adalah pilihan terbaik.

Dan jangan lupa pulang. Ada brokoli goreng dan tahu goreng cocol kecap menunggu di meja makan.


Salam hangat,

Dari aku


-bersambung-

Tiba-tiba saya teringat kata-kata Soe Hok Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran:
"Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua"
@zenrs pernah menyebutkan nama filsuf yang dikutip Gie di salah satu twitnya tapi saya lupa.

Saya ingin bertemu filsuf Yunani tersebut. Mengajaknya ngobrol santai sambil makan kacang atau gorengan dan minum teh kalau dia doyan. Terus terang saya penasaran, apa yang membuatnya bisa menyimpulkan pernyataan demikian. Ada kebahagiaan seperti apa di balik bayi-bayi yang tidak pernah tahu arti kehidupan itu?. Kesialan apa yang dialami si 'umur tua' sehingga membuat ucapan 'panjang umur' di acara ulang tahun terasa kontras?.

Benarkah nasib terbaik adalah tidak dilahirkan?


-bersambung-

DREW - Penantian belum berakhir

Jadi pemirsa, setelah postingan tentang DREW yang ini, akhirnya minggu kemarin video klipnya dirilis juga. Entah ada apa dengan DREW, sampai-sampai rasanya semua rilisannya serba lama. Ini syutingnya udah dari beberapa bulan lalu kalo gak salah, tapi baru rilis bulan ini. Sudah nonton belum videonya? cekidot di sini ya:
Drew - Radio (Official Video)
Menyesuaikan dengan judul lagunya, talentnya pake penyiar-penyiar radio kondang seJakarta. Dan mungkin karena instagram lagu ngetren, warna yang dipilih juga warna-warna hipstamatic. Saya sih sebenarnya berharap tone colornya lebih tajem, soalnya bosen juga dimana-mana yang diliat warnanya bluwek gitu, hehe.. tapi ya sudalah tak papa, toh hasilnya bagus.

Di channel Youtube itu juga ada yang komentar gak sabar nungguin albumnya Drew, takut keburu basi, katanya. Oh dude, you're not alone. Dengan rilisnya video klip Radio, apa berarti albumnya akan segera rilis juga?. Biasanya sih begitu, tapi ternyata enggak, sodara-sodara... Kemungkinan albumnya dirilis Oktober-November, setelah itu baru video klip kedua, High, yang juga udah selesai syuting kapan itu.

Lama ya? sabar aja lah...

Pada saatnya nanti,

aku akan datang memenuhi semua janji yang pernah kuucap,
entah yang sungguh-sungguh atau asal bicara

saat itu kau akan berhenti ragu dan bertanya-tanya
lalu berbalik diam, tersenyum,
dan mengerti

kemudian kita wujudkan semua hal yang sudah lama kita inginkan
entah sesederhana berpegangan tangan
atau sesulit menyelam di Raja Ampat dan mendaki puncak Rinjani

entah sesederhana minum teh sambil ngobrol ringan,
atau sesulit memecahkan misteri alien dan memahami tafsir Al Qur'an

lalu kita menghapus lelah dengan pelukan,
entah pelukan sebagai sahabat, teman hidup, atau keduanya

hari itu, kita menikmati apapun yang kita lakukan

dan hari itu, seperti yang pernah GIE tuliskan,

. . . akan tiba pada suatu hari yang biasa

Mencurangi Waktu

Foto: dreamstime.com



Entah kenapa Tuhan menciptakan Waktu. Apa itu Waktu, aku juga belum menemukan definisinya yang pas.

Salah satu definisi waktu di KBBI Offline:

wak·tu 1 n seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.

Aku tidak setuju.

Sejak kapan Waktu menaruh perhatian pada apa yang kau lakukan?. Sejak kapan Waktu peduli kalau kau harus mengejar matahari pagi karena cucianmu banyak tapi kau masih asyik meringkuk di balik selimut? Sejak kapan Waktu peduli kalau kau yang seharusnya mengerjakan slide presentasi tapi malah menonton acara musik pagi hanya untuk menertawakan para penonton bayarannya?.

Waktu adalah sesuatu yang paling sombong yang pernah aku tahu. Dia tidak mau menunggu ketika kamu sedang terburu-buru, tidak akan berdetak lebih cepat ketika kamu sedang antre.

Waktu tidak peduli kamu sedang senang atau sedih. Waktu tidak peduli apakah kamu benci hari Senin atau tidak, hari Senin akan tetap berjalan 24 jam seperti biasanya. Waktu tidak peduli apakah kamu lapar atau tidak, jam makan siang akan datang tepat seperti hari-hari kemarin.

Waktu juga tidak peduli pada kamu yang sedang nonton berdua dengan pacarmu. Sekhusyuk apapun kamu memohon sehari lebih 24 jam agar kalian bisa berduaan lebih lama, ia tetap akan memberi pacarmu jam malam sehingga ia harus pulang.

Waktu akan tetap melaju dengan misterinya sendiri. Dan aku iri pada alam mimpi yang punya mekanisme waktunya sendiri. Terlelap sebentar di dunia yang katanya nyata ini tapi ternyata bisa membawaku bertualang kemana saja, bertemu dengan orang-orang yang selama ini hanya sanggup aku bayangkan. Sepertinya di sana jam tanganku mati sehingga Waktu bisa bergerak bebas tidak terikat dengan ukuran waktu yang dibuat manusia.

Bagi pemuja kata-kata "Waktu akan menyembuhkan luka", dengar ini: bukan waktu yang akan menyembuhkan luka. Realistis saja. Ada sel-sel yang terus hidup untuk mengganti luka dengan jaringan baru. Tidak bisa sembuh dalam semalam, memang. Tapi juga bukan berarti Waktu bisa menyembuhkan luka.

Nah, lihatlah. Waktu, mungkin ciptaan Tuhan yang paling egois. Semua butuh Waktu. Tapi Waktu tampaknya tidak butuh apa-apa.

Waktu, mungkin adalah musuh manusia yang paling menyebalkan. Dia cuma bergulir begitu saja seperti biasa, tidak menggigit, tidak mencuri apapun darimu, tapi manusia bisa dibuat pontang-panting karenanya. Yang jelas, manusia akan lebih bodoh juga ia ikut menyalahkan Waktu. Apa yang Waktu perbuat sehingga ia yang disalahkan?.

Menyalahkan uban dan keriput pada Waktu? Yang benar saja.

Berharap bisa kembali ke masa lalu atau mengintip masa depan?. Kau tidak sendiri, teman. Aku pun pernah menginginkannya walaupun tahu itu tidak mungkin (setidaknya untuk saat ini). CERN (Conseil Europeene pour la Recherche Nuclaire), tempat para pemikir Fisika terbaik di dunia memang sedang mengusahakan sebuah mesin waktu bernama LHC (Large Hadron Collider). Tentu aku berharap misi mereka berhasil, walau aku tidak yakin setelah itu kita bisa mempecundangi Waktu sesuka hati.

Waktu, adalah musuh manusia yang paling mematikan. Dan seperti salah satu pepatah lama, jika kau tidak bisa mengalahkan musuhmu, bergabunglah bersama mereka. Ya betul. Bersama Waktu, lakukan apa yang kau mau. Lakukan apa yang kau suka, apa yang menurutmu perlu. Tapi sudah kuingatkan sebelumnya kalau Waktu itu egois, menyebalkan dan mematikan. Kau boleh merasa menang akan Waktu, tapi bukan berarti ia yang kalah.

Benar apa yang ditulis Salman Aristo di blognya kalau sesuatu yang paling jauh itu bukan Timbuktu, bukan bintang berjarak ratusan cahaya, tapi detik yang baru saja lewat.

Ada ruang hampa udara. Adakah ruang hampa Waktu?.

#nggantung

Enaknya dua paragraf ini diapain? happy ending, sad ending, nggantung, atau ...?

Aku tahu ada banyak hal yang harus kita bicarakan, kita selesaikan. Walaupun kalau boleh jujur, aku tidak suka melabeli cerita kita dengan kata "selesai". 

Lebih dari lima tahun aku berlatih untuk menyembunyikan perasaan ini. Bersembunyi di balik kedok "teman baik" agar selalu punya alasan untuk bisa dekat denganmu. Bisa saling bertukar ucapan sederhana seperti "selamat pagi", "hati-hati" atau "selamat tidur" yang mungkin kau anggap basa-basi, tapi bagiku tentu lebih dari sekedar itu. 

"I love you"


"I should have told you this a long time ago:"



"And I should have heard that from you 5 years ago"

---


"i'm sorry"

[remain silent]





#rindu adalah cerita kita yang menggantung



foto: bucketofkisses.blogspot.com

grr...

Listrik mati mungkin adalah hal yang biasa. Lain cerita kalau Anda sedang asik mengerjakan sesuatu, menulis dengan riang gembira dengan ide mengalir lancar jaya, lalu tiba-tiba listrik mati sementara kerjaan belum sempat tersimpan. Kalau sedang punya waktu banyak mungkin listrik mati tidak jadi masalah, tapi kalau sedang terburu-buru, hambatan kecil ini bisa sangat merubah mood. Seperti yang saya alami baru-baru ini.

Iya saya lagi cranky cuma gara-gara listrik mati -___-

*sembunyiin taring dan cakar*

Sudah ah. Saya cari tebengan listrik dan koneksi internet dulu.

...is it the taste or the memories?

STMJ langganan di dekat rumah rasanya masih sama sejak pertama kali Papa mengajak saya dan kakak saya ke sana, ketika kami masih SD.

Kakak saya ketika pulang kampung kemarin, sempat membeli jajanan yang dulu sering dibeli waktu kecil. Kalau waktu kecil biasanya ia beli yang ukuran kecil, kali ini ia beli ukuran besar dan ia habiskan sendirian.

Menurut Mama saya, hot dog di Toko Andalas juga rasanya tidak berubah sejak Mama kuliah. Pembuatnya pun masih sama, seorang bapak tua yang selalu stand by di pojokan toko.

Saya masih ingat rasa kuah bakso di kantin SD saya. Bukan hanya rasa kuahnya, bahkan aroma khusus yang tercium ketika masuk ke kantin bakso pun saya masih hafal.

Sampai sekarang kami masih sering membeli makanan/minuman tersebut. Kecuali soal kantin bakso di SD saya karena memang sudah banyak berubah. Ketika beberapa hari lalu saya beli STMJ di dekat rumah, saya jadi bertanya: Kenapa kami masih suka dengan makanan/minuman tersebut? Apakah karena rasanya yang memang enak atau karena kenangan yang tak sengaja ikut tergali?

Entahlah :D.


Menurutmu?

takdir. jodoh. yah gitu lah.

Tadinya saya mau nulis satu cerita yang agak panjangan di postingan ini. Tapi karena saya bingung mulai cerita dari mana, akhirnya inti cerita dari calon postingan saya tadi saya singkat saja jadi satu postingan twit:

takdir akan menempatkan kamu di tempat yang seharusnya :)
Gpp deh gak tersampaikan di blog, yang penting udah ditwit :D. Karena gak jadi ngeblog, saya matikan laptop dan duduk manis depan tv, bersiap nonton NBL Selection vs NBA Legends, sebuah pertandingan persahabatan (atau hiburan?) antara pemain NBL Indonesia melawan pemain NBA yang tergabung dalam USA Legends.

Niat untuk meneruskan posting ini muncul lagi setelah di acara tersebut Kak Idan (@mainbasket) yang malam itu menjadi komentator, cerita sedikit tentang Cedric Ceballos. Cedric Ceballos adalah salah satu pemain NBA yang tergabung dalam USA Legends dan ikut meramaikan pertandingan NBL Selection vs NBA Legends.

Ternyata cerita tentang Cedric Ceballos masih nyambung sedikit dengan postingan saya. Menurut Kak Idan, Cedric Ceballos pernah bilang kalau jiwanya sebenarnya di musik. Pernah bimbang memilih antara musik atau basket, akhirnya setamatnya dari sekolah ia memilih untuk serius di basket. Lucunya, ketika sedang menekuni basket, Cedric menemukan jalan untuk kembali bermusik. Bersama pemain NBA lainnya seperti Shaq, Jason Kidd dan Gay Payton, Cedric merilis satu album kompilasi berjudul "B-Ball's Best Kept Secret" dimana Cedric menyumbang satu single berjudul "Flow On". Lebih lanjut, Cedric bahkan punya satu program tv sendiri. Di dunia basket, Cedric adalah juara kontes Slam Dunk tahun 1992. Dari salah satu video di Youtube, saat itu dia melakukan dunk dengan mata ditutup kain hitam. Seperti kata Kak Idan, Cedric memang tidak bisa jauh dari urusan menghibur penonton.

Itu juga yang saya maksud dari tweet saya sebelumnya: bahwa takdir akan membawa kita pada tempat yang seharusnya. Boleh juga ditambahkan : "sekalipun jalannya berliku dan butuh waktu panjang". Cerita Cedric cuma salah satunya. Rasanya banyak cerita lain yang serupa. Saya percaya kalau suatu saat kita akan mendapatkan sesuatu yang memang untuk kita. Sesuatu yang mungkin awalnya sangat kita hindari tapi ujung-ujungnya ketemu juga. Sesuatu yang sangat kita cintai tapi jalan untuk ke sana belum ada. Sesuatu yang sangat kita cita-citakan tapi belum tau bagaimana mewujudkannya.

Dan "sesuatu-sesuatu" yang lain yang pada intinya, kalau sudah jodoh pasti akan ketemu.

Entah gimana caranya. Entah kapan.

Adele - Someone Like You

Suatu malam, waktu lagi sibuk ngetik-ngetik ditemani streaming salah satu acara radio di Jakarta, tiba-tiba radionya muterin Adele - Someone Like You. Sebelumnya sudah sering denger lagu ini tapi baru saat itu saya merhatiin liriknya. Selain liriknya memancing kegalauan buat sebagian orang, ternyata liriknya sangat sinematik, jadi gampang kalau mau divisualisasikan. Baru dengar sebait lagunya, di kepala saya udah ngebayangin adegan buat video klipnya kaya gimana, atau kalau bukan buat video klip, mungkin buat backsound di salah satu serial tv. Percaya deh, ini lagu kalo didukung dengan visualisasi yang pas di suatu film, pasti akan jadi salah satu the most unforgettable scene you've ever watched, hohoho...



Ini videonya waktu di BRIT Awards, dimana Adele tidak terlihat seperti gadis berusia 23 tahun



Never mind,
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
(Adele - Someone Like You)

Hidup Kertas Polos!

Pada dasarnya saya suka catat-mencatat. Nyatet apa aja, dimana aja, dan pake apa aja. Daripada menyimpan catatan di hape, saya lebih suka nulis di buku catetan. Nggak irit kertas sih memang, tapi karena nulis tangan itu lebih cepet daripada ngetik di hape, saya rasa untuk nulis hal-hal yang tiba-tiba lewat di otak itu lebih enak kalo ditulis tangan. Plus, 10 tahun lagi mungkin bisa jadi kenang-kenangan seperti draf teks proklamasi yang sekarang ada di museum atau tumpukan surat cinta, bagi yang pernah menerima dan menulis surat cinta tentunya. Saya sih enggak. Eh kok jadi curhat?

Kembali ke soal kesukaan saya akan catat-mencatat, makanya di tas saya selalu ada buku catatan kecil dan bolpen. Atau kalau nggak ada buku catatan, pasti ada sesuatu untuk mencatat. Misalnya: bon, karcis, brosur-brosur promo dan bahkan tisu. Kenapa tisu? karena tisu memang multi fungsi. Selain itu biar kejadian kaya di film-film drama. Siapa tau ada cowok ngajakin saya kenalan trus kita tukeran nomer hape tapi dia nggak bawa hape trus saya tulis nomer saya di tisu. So sweet, no?

Enggak sih, biasa aja.

Nah ngomong-ngomong soal buku catatan, pertimbangan utama saya dalam membeli buku catatan selain harga adalah kertasnya, bukan covernya. Kalau cover kan bisa diganti atau dipermak, kalau ngganti kertasnya kan sulit. Nggak, saya nggak suka kertas yang warna-warni banyak gambar. Saya lebih suka buku yang kertasnya polos seperti buku gambar atau sketch book. Kenapa polos, soalnya kertas polos lebih enak buat ditulisin. Nulisnya bisa ngasal mau lurus atau miring, mau gede-gede atau kecil-kecil juga terserah. Bisa juga digambarin. Nah yang kaya gitu kan ga asik kalo kepotong sama garis. Kadang menurut saya garis-garis di buku tulis itu mengganggu.



Ini salah satu contohnya
Foto: dari berbagai sumber

Sayangnya buku dengan kertas polos ini jarang ada. Yang banyak pasti bergaris atau kotak-kotak. Saking sulitnya nyari, sempet kepikiran untuk bikin buku sendiri. Beli kertas satu rim, dipotong ukuran A5 atau B5, ditempelin cover kreasi sendiri, trus dijilid pakai lem/kawat/spiral. Beres.. Tapi setelah dipikir-pikir dan dihitung-hitung, biayanya bisa jadi lebih mahal kalau bikin sendiri, mendingan beli. Jadi sementara buku saya sekarang ini hampir habis kertasnya, tiap ke toko alat tulis saya pasti nyari buku kertas polos dengan harga murah. Kalau ada yang nemu, kasih tau saya ya..




Selamat Waisak :)



Selamat Hari Raya Trisuci Waisak bagi yang merayakan
Mari bersama-sama mencari pencerahan :)


Semoga semua makhluk berbahagia

ps: Borobudur is so magical, no?

#Ngeroweng

Kemarin baca #klutwit dari @metta_ds tentang Budhism di masa orde baru (lengkapnya baca di sini). Baru tau saya kalo di masa itu ijin membangun vihara susah, punya KTP bertuliskan agama Budha juga susah. Taun-taun segitu kayaknya Pancasila sila pertama masih Ketuhanan Yang Maha Esa, pasal 29 UUD 1945 ayat 2 juga bunyinya masih sama:
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Merdeka darimana, kalo vihara aja sampe harus berubah nama jadi kelenteng padahal jelas-jelas fungsinya beda?. Negara ini memang jago bikin dasar hukum tanpa peduli bagaimana penegakan dan pengawasannya. Dan mungkin saya lupa kalau peristiwa itu terjadi di masa orde baru, dimana "kebebasan" itu mahal harganya.

Sedikit agak out of topic, yang kemarin-kemarin beredar hasil survey dari Indobarometer kalau "rakyat Indonesa merindukan Soeharto" itu ada pemeluk agama Budha yang disurvey nggak? ada keluarga Petrus/korban peristiwa Mei juga nggak?. Kalo ada dan hasilnya tetap sama, saya mulai yakin bahwa bangsa Indonesia ini bangsa yang pemaaf. Atau kalau kata Pangeran Siahaan, bangsa yang pelupa dan permisif.

Nah kenapa saya jadi ngeroweng gini ya, padahal tadinya saya cuma mau ngucapin selamat Waisak.


grey & gloomy



Kalau diberi judul, hari ini saya temanya abu-abu lahir batin. Kerudung abu-abu, kaos kaki abu-abu dan tas abu-abu. Suasana hati dan pikiran saya juga abu-abu. Mungkin istilahnya kalo di Bahasa Inggris itu "gloomy".

Ada sesuatu antara saya dengan warna abu-abu. Biasanya kalau saya sedang tidak begitu baik, saya akan pakai abu-abu, seperti hari ini. Tapi senangnya hari ini masih ada orang-orang di sekitar saya yang membuat saya semangat, tersenyum dan tertawa. Paling tidak, saya jadi sedikit tenang.

Terima kasih :).


===
Enggak ada hubungannya memang. Anggap saja saya lagi nyari bahan postingan buat ngeblog 31 hari selama bulan Mei ini.

Nitip albumnya Yuna Zarai dong..

Sejak postingan saya yang ini, sampai sekarang belum nemu juga albumnya Yuna Zarai yang Decorate. Apalagi EPnya. Di Malang sejauh ini nggak ada. Belum nyari di Surabaya/Jakarta sih..

Jadi kalau ada yang lagi jalan-jalan ke toko cd trus nemu albumnya Yuna Zarai, nitip dong... atau mungkin yang lagi maen-maen ke Singapura/Malaysia, mampirlah ke toko cd buat beli album ini. Percayalah, album ini keren.. :D *maksa*

Karena belum punya albumnya, sementara saya youtubing dulu. Ini salah satunya yang dari tadi saya dengerin berulang kali, videonya waktu live di Chicago : Deeper Conversation, Someone Out Of Town.

Ah Yuna,.. I wish i had your talent...

Jatuh Cinta Itu .... Biasa Saja?

Tadi di twitter lagi pada ngetwit tentang "Jatuh Cinta Itu Biasa, . . . . ". Seperti biasa, ada yang lucu-lucu twitnya, ada yang nyinyir, ada juga yang #makjleb. Jadi ingat lagunya Efek Rumah Kaca (lagi-lagi ERK) yang judulnya Jatuh Cinta Itu Biasa Saja.

Bukan maksud ERK menyederhanakan makna jatuh cinta lewat lagu ini. Yang dikomentari ERK di sini sepertinya adalah pengungkapan cinta yang berlebihan seperti mengumbar kemesraan di depan umum, di setiap waktu. Padahal sebenarnya jatuh cinta itu sederhana..

Coba deh,..
Kalau Jatuh Cinta Itu Biasa Saja, kenapa ada lagu bagus yang judulnya "Ternyata Cinta"?
Kalau Jatuh Cinta Itu Biasa Saja, kenapa ada rindu dan cemburu?


"Gelap adalah..."

"Gelap adalah teman setia dari waktu-waktu yang hilang"

Lirik di atas adalah potongan lirik lagu dari Efek Rumah Kaca - Sebelah Mata. Termasuk salah satu lagu yang sejak pertama kali mendengarnya, saya langsung suka. Padahal ngerti liriknya aja enggak. Ya maksudnya bisa saja pemahaman saya tentang liriknya berbeda dengan maksud ERK waktu bikin lagu ini. Tapi nggak masalah kan?.

Diangkat dari kisah nyata Adrian, sang bassist, yang mengalami gangguan penglihatan, lagu ini memang moodnya sendu dan gloomy, tapi bukan lagu cengeng. ERK mana pernah sih bikin lagu cengeng?. Bukan lagu sedih yang kemudian mengiba dan merengek-rengek, tapi lagu sedih yang malah menyiratkan ketegaran dan rasa berbesar hati untuk menerima keadaan tersebut. Nggak disebutin begitu sih di liriknya, tapi itu yang kerasa (oleh saya).

Tadinya saya tidak berencana menulis tentang ini. Tiba-tiba saja saat pikiran buntu dan kebetulan playlist sedang memainkan lagu ERK - Sebelah Mata, terpikir untuk menulis. Semakin didengarkan, semakin kagum dengan kemampuan band ini menulis lirik dan memilih nada. Semakin didengarkan, pikiran semakin kemana-mana. Semakin didengarkan, perasaan saya semakin campur aduk. Entah karena lagu ini, atau karena hal lain.



Sebelah mataku yang mampu melihat
Bercak adalah sebuah warna warna mempesona
Baut suara dibawanya kegetiran
Begitu asing terdengar...

Sebelah mataku yang mempelajari
Gelombang kan mengisi seluruh tubuhku
Terbentuk dari sel agung
Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami

Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia dari waktu-waktu yang hilang


susah ngomongnya..




bukan karena kehabisan kata-kata, tapi kalau ini diceritakan, semua yang ada sekarang bisa berantakan.

tapi ini nggak bisa dibiarkan dan dipendam sendirian, atau jadinya malah nggak karuan..


mikir..

i should bite more than i can chew. then take a break. to bite more.

First Of May



gambar : locomostrip.com

Udah bulan Mei aja nih.. Cepet banget yak?. How's your 2011 so far?.

Bulan ini sepertinya bakalan jadi bulan paling hectic buat saya. Semoga saya sehat, badan bisa kompromi untuk diberi jatah tidur 2-4 jam saja, otak bisa diajak kompromi untuk baca, mikir, dan menganalisa dengan cepat. This month is the right time for me for upgrading my multitasking skill. Well actually it's not multitasking, it's multithinking.

Wish me luck ;).

Quotes #2


"The greatest pleasure in life is doing what people say you cannot do" - Walter Bagehot

So, what people say you can't do? what do you think you can't do?

"When a man has put a limit on what he will do, he has put a limit on what he can do" - Charles M. Schwab


*semedi dulu ah*


Konsistensi Gigi di usia 17


Kabar terbaru dari Gigi, saat ini mereka sedang mempersiapkan sebuah konser di bulan Mei sebagai puncak perayaan ulang tahun Gigi ke 17 tahun setelah sebelumnya pada 22 Maret merilis album bertajuk "Sweet 17".

Album dan konser "Sweet 17" adalah bentuk konsistensi Gigi di dunia musik. Disiplin berkarya setiap tahun dengan musik yang tetap mengikuti perkembangan jaman namun tidak terjebak tren, membuat karakter musik Gigi semakin kuat. Karakter tersebut sangat terasa dalam album yang turut dibantu Rekti The S.I.G.I.T ini.

Lagu "Sahabat" yang bercerita tentang persahabatan Gigi tepat diletakkan sebagai lagu pembuka. Isian gitar dan tema lagu pada "Distorsi Manusia" sedikit mengingatkan saya pada "Bumi Meringis". Sama halnya dengan "Bye Bye" yang meninggalkan kesan yang sama bagi saya dengan "Nakal" di album Peace, Love 'N Respect.

Sebuah lagu yang dipersembahkan bagi penggemar sepak bola berjudul Garuda Fights Back dengan cerdik menyisipkan chant yang cukup familiar: "Yo ayo, ayo Indonesia.. kuingin kita harus menang.. "

Selebihnya, cinta dan wanita masih menjadi inspirasi utama lagu-lagu di album ini. Untuk hits berikutnya saya menjagokan "Mana Hati".

Merasa cover albumnya mirip poster Star Wars III? memang desainernya sama :D

-----
Nambahin dikit, yang gak sempet nonton Gigi di Java Jazz kemarin bisa nonton di Youtube : Melayang, Terbang, Ya Ya Ya, Distorsi Manusia

Film "?"


foto diambil dari facebook Film ?

Tokoh:

Erika (Endhita). Ibu satu anak, berusaha menghadapi cibiran dari lingkungan sekitar karena baru saja bercerai dan pindah agama.

Soleh (Reza Rahardian). Sebagai kepala keluarga Soleh ingin dianggap berarti bagi istri dan anaknya. Minder dengan istrinya karena tidak bekerja.

Menuk (Revalina S. Temat). Sosok istri yang ingin menunjukkan bakti pada agama dan suami.

Ping Hen / Hendra (Rio Dewanto). Bimbang memilih antara meneruskan restoran ayahnya atau membuka restoran baru dengan teman-temannya. Sakit hati dengan Menuk karena lebih memilih menikah dengan Soleh yang seiman dan taat beragama walaupun saat itu tidak punya pekerjaan. Sebagai keturunan Cina, Hendra tidak suka dipanggil dengan sebutan "koko".

Surya (Agus Kuncoro). Aktor figuran yang jenuh dengan peran antagonis yang selalu ia mainkan. Ketika tawaran peran protagonis datang, ia ragu menerimanya karena khawatir dapat mengganggu keimanannya.

Komentar setelah nonton :

Di negara yang terdiri dari beragam perbedaan, ternyata tidak semua bisa bertoleransi dengan perbedaan tersebut. Itulah isu utama yang kental terasa dalam film ini. Sejak awal kita disuguhi dengan gambar-gambar masjid, gereja, klenteng, altar do'a, pria berpeci dan simbol agamis lainnya. Setiap tokoh punya konflik sendiri, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan tokoh lain.

Erika dihadapkan dengan orang tua dan anaknya yang belum bisa menerima bahwa ia kini sudah dibaptis secara Katolik. Surya mendapat tawaran untuk memerankan Yesus dalam sebuah drama Paskah padahal ia adalah seorang muslim, serta Soleh sebagai banser NU yang ragu ketika harus masuk dan menjaga gereja ketika misa malam natal. Ada juga Ping Hen yang melepas tirai penutup di restoran selama bulan Ramadhan dan hanya memberikan cuti satu hari ketika lebaran dengan alasan mengejar keuntungan.

Tidak ada tokoh utama di film ini, semuanya mendapat porsi seimbang. Alur cerita agak lambat dan penyelesaian konflik yang mudah ditebak membuat "?" terasa biasa saja. Mungkin karena sadar isu yang diangkat adalah isu sensitif, maka Hanung memilih jalur aman dengan membungkus cerita dengan happy ending.

Di antara semua cerita, bagian yang paling saya suka adalah cerita Surya. Penggambaran toleransi antara Surya dan Erika tidak terasa berlebihan jka dibandingkan adegan Menuk sholat di dekat altar.

Benar kalau Hanung memberi judul film ini dengan "tanda tanya" ( ? ). Film ini seolah mempertanyakan kembali sejauh mana kita bisa bertoleransi dengan perbedaan agama dan bagaimana kita memahami bahwa menerima perbedaan bukan berarti memaksakan menjadi sama, tetapi memberi ruang bagi hal yang berbeda itu untuk tumbuh. Seperti taglinenya : Masih Pentingkah Kita Berbeda?

Favorite quotes :

"Pernah dengar kehancuran iman karena adegan drama? Kehancuran iman itu karena kebodohan. Jangan bertindak bodoh"

"..dan aku pindah agama bukan karena mengkhianati Tuhan"

"Adalah anugerah karena Tuhan mengajarkan cinta dalam agama yang berbeda"



Another Youtube Star

Kita bisa nemu apa aja di Youtube. Cheat game, resep, tutorial ini-itu, film pendek, konser, iklan dan sebagainya. Mulai dari video serius, parodi, sampai video iseng-iseng. Kalo kemarin-kemarin ada Sinta & Jojo, lagu tentang Gayus Tambunan, Nurdin Halid, trus Udin Sedunia yang populer karena Youtube, sekarang giliran video Briptu Norman Kamaru (mudah-mudahan bener nulis nama dan pangkatnya) yang nyanyi lipsync plus joget-joget lagu India - Chaiya Chaiya. Bagi yang belum nonton videonya bisa lihat di sini :D

Lucu yak? =))

Sayangnya aksi kocak Briptu Norman ini dianggap tidak etis oleh Polda Gorontalo karena Briptu Norman sedang dalam masa tugas tapi malah joget-joget. Jadi mikir, kalo yang punya rekening gendut atau yang suka nilep duit tilang itu etis nggak pak? *uhuk*. Kalau memag nanti Briptu Norman dikenai sanksi, semoga sanksinya nggak mengada-ada. Jangan buat dia kapok untuk bikin video lipsync selanjutnya.

Sebenernya postingan ini bukan ditulis khusus dalam rangka Briptu Norman, tapi juga another-Youtube-star-versi-saya, yaitu..... yaitu...... Eva Celia Lesmana!. Yap, anaknya Indra Lesmana - Sophia Latjuba yang sekarang udah gede itu. Lupa dapet linknya dari mana, kalo nggak salah dari twitternya Gamaliel Tapiheru.

Sila disimak bagaimana Eva Celia nyanyi God Bless The Child diiringi ayahnya, Indra Lesmana, atau bersama teman-temannya (Leo & Red) bawain Black & Gold versi akustik (Sam Sparro cover), Neon (John Mayer cover) dan Forever Young (Alphaville cover). Bandnya oke, dan Eva Celia juga bisa nyanyi. Bahkan di lagu Black & Gold, saya bisa bilang saya lebih suka versi Leo-Eva-Red daripada versi aslinya maupun versi Katy Perry. Ada lagi yang lebih mantaps : Eva Celia nyanyiin God Bless The Child sambil diiringi piano oleh Indra Lesmana, a-ma-zing!. Kayaknya boleh juga kalo dia mau ngeluarin album atau single.


Jadi kesimpulannya, jika anda merasa dunia perlu tau bakat yang anda punya, silakan diaplod videonya ke Youtube kemudian sebarkan lewat forum atau jejaring sosial. Soon, you're gonna be a Youtube Star or at least you have your minutes of fame. Time to thank Youtube! ;).

I think i love Carla Bruni

source : here
Iya Carla Bruni yang Ibu Negara Perancis itu,
yang dulunya model..

Entah karena suaranya, aransemennya, atau lirik berbahasa Perancis-yang menurut beberapa orang terdengar seksi-, acara nulis-nulis bego ditemani teh anget plus cemilan ketika hujan sore ini rasanya cocok juga kalau sambil mendengarkan Carla Bruni.

Dibandingkan dengan album akustik Sabrina yang mengcover lagu-lagu hits (berbahasa Inggris), ternyata saya lebih menikmati album Carla Bruni walaupun saya tidak paham artinya dan tidak bisa ikut nyanyi.

Kalau sudah nonton 500 Days Of Summer, Carla Bruni juga ikut ngisi soundtracknya lewat lagu Quelqu'un M'a Dit. Ingat iklan Soffel yang "kulit Jeruk dan Geranium tidak disukai nyamuk"? nah itu juga lagu Carla Bruni, Le plus Beau du Quartier. Dua lagu ini diambil dari album pertamanya, Quelqu'un M'a Dit, tahun 2003 lalu. Sampai sekarang Carla Bruni sudah mengeluarkan 3 album (terakhir tahun 2008) dan semuanya menurut saya cukup easy listening.

Bagi yang masih tidak percaya Carla Bruni bisa nyanyi, silahkan dicoba dulu kak, satu atau dua lagu. Lumayan juga buat referensi belajar bahasa Perancis :D.


[short quiz] Mari belajar Bahasa Indonesia :D

Pilih kata di bawah ini yang menurut anda sesuai dengan KBBI. Tidak diperkenankan menggunakan alat bantu (buka kamus, phone a friend, ask the audience/Google/Wiki, menghitung kancing, lempar dadu, ayun pendulum, dan lain-lain). Hati-hati dengan kata serapan.

Selamat mengerjakan ;)
  1. Kran / Keran
  2. Kalendar / Kalender
  3. Frustasi / Frustrasi
  4. Seluler / Selular
  5. Akta / Akte
  6. Detail / Detil
  7. Personel / Personil
  8. Milyar / Miliar / Milliar / Millyar
  9. Kuisioner / Kuesioner
  10. Jintan / Jinten
  11. Saksama / Seksama
  12. Malpraktek / Malpraktik / Malapraktek / Malapraktik
  13. Analisis / Analisa
  14. Objektif / Obyektif
  15. Extrem / Extrim / Ekstrem / Ekstrim
  16. Izin / Ijin
  17. Kreativitas / Kreatifitas
  18. Setir / Stir
  19. Kaveling / Kapeling / Kavling / Kapling
  20. Telanjur / Terlanjur
  21. Automotif / Otomotif
  22. Menyintai / Mencintai
  23. Pasca / Paska
  24. Ritsleting / Retsleting
  25. Azas / Asas

25 soal dulu deh, nanti kalau ada waktu ditambah lagi, oke? Sampai jumpa di kuis berikutnya :D.

di titik terendah

Berita baiknya : jika ini memang titik terendah, berarti nggak bisa jatuh ke titik yang lebih rendah lagi.

Berita buruknya : Saya yang membawa diri saya ke titik ini. Entah sengaja atau tidak.


Blank. Sementara di pikiranku cuma ada potongan lagu Jason Mraz - Details in The Fabric berulang-ulang.



Alfred: Why do we fall, Sir? So we might learn to pick ourselves up
Bruce Wayne: You still haven't given up on me?
Alfred: Never
(Batman Begins, 2005)

Dari Film View From The Top

Pernah nonton View From The Top? Ceritanya tentang Donna Jesen (Gwyneth Palthrow) yang tinggal di kota terpencil, sejak kecil punya impian jadi pramugari supaya bisa melihat dunia luar. Dengan kerja kerasnya, walau sempat disabotase temannya, Donna berhasil jadi pramugari penerbangan internasional. Fasilitas mewah, jalan-jalan ke luar negeri, semua impiannya waktu kecil berhasil tercapai. Tapi kenapa di tengah kesuksesannya ia justru merasa tidak bahagia?

Pernah mengalami seperti itu?

Bagaimana kalau apa yang kamu kejar selama ini ternyata bukan hal yang membuatmu bahagia?

Ibaratnya, kamu sangat ingin mencapai puncak gunung Semeru. Setelah bersusah payah untuk sampai puncak, setibanya di sana ternyata kamu ingin melihat pemandangan pantai.

Bagaimana?

Here comes the final NBL Indonesia 2011

Berangkat/Enggak/Berangkat/Enggak/Berangkat/Enggak....

Berangkat.

Iya akhirnya saya memutuskan untuk nonton Final NBL di Surabaya setelah sebelumnya ragu-ragu karena isu tiket sudah sold out dan jam tanding yang terlalu malam. Kalau misalnya tinggal di Surabaya sih nggak masalah, tapi saya kan tinggal di Malang, 2 jam perjalanan dari Surabaya, yang mana hal itu nggak terlalu jadi masalah juga sih sebenarnya, hehe..

Singkat cerita, saya sudah berada di DBL Arena. Sejauh mata memandang banyak terlihat pengunjung yang berbaju ungu-pendukung tuan rumah, saya mencari sesama pemakai kaos “We Are Spartan” Pelita Jaya Esia tapi tidak terlihat satu pun. Mungkin ada, tapi sudah duduk di dalam. Saya memang baru sampai di DBL Arena ketika game Pelita Jaya Esia lawan Aspac sudah mulai.

Di tangga dekat ruang ganti pemain, saya melihat pemain Aspac menuju ruang ganti disusul para pemain Pelita Jaya yang semuanya menunjukkan wajah tegang, hanya coach Fari yang tetap terlihat tenang. Hm.. Apa gerangan yang saya lewatkan?

Setelah dapat tempat duduk dan melihat papan skor, ternyata Pelita Jaya tertinggal 13 poin dari Aspac. Sepanjang kuarter kedua Pelita Jaya hanya mampu menambah 9 poin, sementara Aspac berhasil menambahkan 16 poin dengan skor akhir di kuarter kedua 19-32. Pantas saja wajah Kelly tadi tampak seperti ingin makan orang.

Kuarter ketiga seperti menjadi momentum kebangkitan Pelita Jaya. Ary Chandra menghidupkan permainan dengan melancarkan serangan yang cepat dan tidak terduga. Di akhir kuarter Aspac masih unggul atas Pelita Jaya 41-44.

Panasnya kuarter keempat dibuka dengan tembakan 3 poin dari Gandhi yang menyamakan kedudukan 44 sama. Dibalas Pringgo dengan another 3 points. Adu 3 poin terus berlanjut sampai skor 55 sama. Setiap Aspac unggul, Pelita Jaya berusaha mengejar. Di bawah 3 menit, Tile membawa Pelita Jaya unggul 57-55 yang segera dibalas 2 poin dari Thoyib. Skor kembali berimbang, akankah terjadi overtime?

Nggak ternyata. Tembakan 3 poin dari Kelly membuka jalan Pelita Jaya. Free throw dari Mario Gerungan hanya menambah satu poin bagi Aspac, dibalas Popo dengan 2 poin. Selisih 4 angka, Mario Gerungan berhasil menipiskan jarak melalui tembakan 3 poin, tetapi sisa waktu yang ada terlalu sempit bagi Aspac untuk membalik kedudukan. Kemenangan milik Pelita Jaya Esia, selamat para Spartan!

And then.. here comes the final game ...


Openingnya keren!. Lapangan ditutup dengan layar putih. Lampu dimatikan. Kemudian drop screen menjulur dari 4 sisi di tengah lapangan. Di layar tersebut ditampilkan video highlights NBL selama seri reguler. Lalu muncul kembang api dari kanan dan kiri lapangan. Drop screen dijatuhkan, lampu sorot mengarahkan perhatian penonton pada DJ Gloria di salah satu sudut lapangan yang diubah menjadi DJ booth. Dan saya baru sadar kalau ada layar led screen di dalam gedung ini. Rupanya Azrul benar-benar ingin membawa suasana Staples Center di DBL Arena. Tidak heran kalau opening seri pertama dan championship series NBL diadakan di Surabaya. Sepertinya hanya gedung DBL Arena yang mendukung pertunjukan dengan konsep seperti itu.

Kedua tim dipanggil untuk masuk lapangan. Terasa semangat yang berbeda ketika mereka berlari masuk lapangan. Satria Muda berlari dengan semangat “Where’s the trophy? We’re here to bring it home”. Sedangkan CLS berlari dengan semangat “This is our home, and we’re ready to play”. Yang satu siap perang, yang satu lagi semangat untuk bersenang-senang. Siapa kira-kira yang menang? :D

Kanan-kiri saya kemarin adalah pendukung CLS sementara saya bukan. Sepanjang game, saya bersorak sendirian ketika Faisal lolos dari penjagaan dan mencetak poin, ketika tembakan 3 poin Amin Prihantono masuk dengan mulus, ketika duet maut Dodo dan Sondakh berhasil menembus pertahanan CLS. Seru!.

“Satria Muda adalah Faisal J. Ahmad”. Ternyata nggak juga. Motor permainan SMB kemarin adalah Dodo dan Youbel Sondakh walaupun Faisal tentu saja masih sangat berbahaya. Tertinggal di kuarter pertama, dibayar Dodo dengan menyumbang 10 poin di kuarter kedua. Kuarter ketiga CLS kejar setoran melalui Agus Tony, Febri dan Elia Bukit. Kerja sama gemilang antara Welly Situmorang, Sondakh dan Agung Sunarko membawa Satria Muda unggul 42-48 sementara permainan CLS sendiri sering terlihat tidak fokus.

Teriakan menderu dari suporter CLS tidak mampu menggoyahkan permainan Satria Muda. Faisal yang menjadi sasaran utama “boo-ing” nyatanya tetap bermain tengil seperti biasanya. Satria Muda semakin mendominasi kuarter keempat dengan skor 50-63. Beberapa detik terakhir ketika Rony Gunawan bersiap melakukan tembakan bebas, Sondakh, Dodo, Asun sudah berpelukan memastikan gelar juara di tangan. Final buzzer berbunyi, Satria Muda mempertahankan gelar juara untuk keenam kalinya sekaligus mengukuhkan diri sebagai juara pertama NBL Indonesia 2011.

Huff... Selamat Satria Muda!!

Sebenarnya akan lebih seru kalau NBL punya juara baru. Dominasi PJE di seri reguler membuat harapan itu mungkin saja terwujud, sayang PJE harus kalah dari CLS di semifinal. Harus diakui kalau tim Satria Muda masih yang terbaik dari banyak segi. Pantas kalau mereka mendapat NBL Indonesia Award 2011 kategori Best Management.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan NBL tahun ini terbilang cukup baik walaupun memang ada beberapa hal yang masih bisa ditingkatkan lagi. Seperti taglinenya “New Season, New hope For Indonesia”, menurut saya, "yes there is a new hope for Indonesian basketball”. Saran untuk musim berikutnya mungkin bisa dipertimbangkan untuk diadakan NBL All Star? :D

Pendukung Garuda Flexi Bandung yang malam itu mengenakan kaos Spartan Pelita Jaya Esia dan menjagokan Satria Muda Britama



Sungguh sebuah keputusan yang tepat untuk nonton langsung final NBL di DBL Arena :).



PS: To all Faisal haters, iya saya tahu dia kadang tampak terlihat songong atau menyebalkan kalau dilihat dari tv. Tapi coba deh untuk ketemu dan ngobrol langsung, percayalah bahwa dia tidak senyebelin kelihatannya. Semua kesongongannya hanya ada di lapangan belaka. Tipuan kamera ituuu, hehehe...

Sebelum pulang

“Jadinya gimana, mau jalan-jalan dulu atau langsung ke bandara?”

“Kalo langsung bandara, mau nggak?”

“Yakin? Masih cukup lho waktunya kalo mau ketemu siapa gitu, sekalian maksi

“Hmm.. Nggak usah deh. It will be easier for me if I meet him by accident.. not by arrangements

Him? Emang aku lagi ngomongin siapa?

“Tauk ah..”

“Hehehe..Ya udah kalo gitu, semoga dia juga kebetulan lagi ada di bandara trus kalian gak sengaja ketemu, trus lanjut deh kaya di film-film”

“Apaan sih...” Kulempar bantal tepat di wajahnya supaya ia berhenti bicara macam-macam.

“Duh mandi sana deh, ini koper udah beres semua?”

“Belom. Beresin ya”. Jawabku sambil beranjak dari tempat tidur.

[nyepi]

Memeluk sunyi di pusaran bunyi
Menikmati hening di tengah bising
Menggenggam terang dalam kelam
Mengabadikan damai

Selamat Tahun Baru Saka 1933

Jadi, saya ...

Baru saja :
  • Mengganti sprei kamar tidur
  • Makan : Soto Daging, lengkap dengan kecap, jeruk manis dan sambel kemiri
  • Minum : Air Putih dan Teh Hangat
  • Nonton : Genesis - You Can't Hurry Love di sebuah saluran tv lokal

Sedang :
  • Mendengarkan : Travis - Love Will Come Through
  • Membaca : Fajar Nugros - I Didn't Lose My Heart, I Sold It On Ebay
  • Membayangkan : Bersantai di tepi pantai, minum mojito sambil baca buku sampai ketiduran

Ingin :
  • Makan : Tenderloin Steak
  • Minum : Susu sapi tawar
  • Memasak : Tom Yum Goong
  • Membuat kue : Japanese Cheesecake & Apple Pie
  • Nonton : V For Vendetta, Up, The Fighter, film komedi
  • Membaca : Semua tentang sejarah dan kebudayaan China
  • Main game : Dynasty Warrior atau God of War
  • Belajar [1] : Bahasa Mandarin & Bahasa Perancis
  • Belajar [2] : Memainkan pedang

  • Jalan-jalan ke Zhuge Liang Memorial Temple, Sichuan
  • Film asing tetap tayang di bioskop di Indonesia
  • Datang di private concert-nya Sondre Lerche/John Mayer/Jason Mraz/Bret Dennen/James Blunt. (Padahal belum tentu juga mereka bikin)
  • Satu hari jadi 36 jam
  • Menyelesaikan this and that
  • Semua yang saya tulis jadi kenyataan. Amiin.


Menunggu Drew bersama Drew

apa kabar kau di sana?
kuharap kau mendengar
laguku ini tentangmu
tentang perasaanku

dengar..
mendekat..
dengar..
coba kau perhatikan liriknya

ow..ow ow..ow ow..
lagu ini untukmu
ow..ow ow..ow ow..
hanya untuk dirimu
ow..ow ow..ow ow..
pahamilah maksudku
ow..ow ow..ow ow..

aku baik-baik saja
ku di sini mendengar
laguku ini tentangmu
tentang perasaanku

dengar..
mengerti..
lagu ini..
tlah kumainkan hanya untukmu

ow..ow ow..ow ow..
lagu ini untukmu
ow..ow ow..ow ow..
hanya untuk dirimu
ow..ow ow..ow ow..
pahamilah maksudku
ow..ow ow..ow ow..

dudududu..dudu...

dengar..
mendekat..
dengar..
coba kau perhatikan liriknya

ow..ow ow..ow ow..
lagu ini untukmu
ow..ow ow..ow ow..
hanya untuk dirimu
ow..ow ow..ow ow..
pahamilah maksudku
ow..ow ow..ow ow..
ku masih inginkanmu..
ow..ow ow..ow ow..



Maap kalo berisik, barusan saya nyanyiin lagunya Drew yang judulnya Radio sambil nungguin temen saya yang katanya mau ke rumah 2 jam yang lalu tapi sampai sekarang nggak dateng-dateng. Waktu nyanyi-nyanyi tadi saya jadi ingat kalau Drew katanya mau rilis album di Januari 2011 tapi sampai sekarang belum juga dirilis. Jadi sekarang saya ingat kalau saya sedang menunggu dua hal yang sama-sama tidak ada tanda kemunculannya dalam waktu dekat : teman saya dan album Drew.

Baiklah saya lanjut menyanyi saja. Selamat siang semuanya..

06.01.2011

Dia selalu bangun lebih pagi. Jika mimpi semalam seru, biasanya ia mencoba melanjutkan petualangan mimpinya di alam sadar. Usaha yang sia-sia karena semakin keras ia mencoba mengingat, mimpi justru pelan-pelang menghilang. Atau kalaupun berhasil, mimpi justru berbelok ke arah cerita yang lain.

Seperti hari ini, karena mimpi keburu hilang sebelum ia bangun, maka yang ia hadirkan adalah potongan lagu. Aku sering dibuat takjub oleh lagu pilihannya. Tidak tertebak. Ia bisa menghadirkan lagu-lagu dari jaman nenek moyang kita masih muda, lagu anak muda jaman sekarang, atau bahkan melodi yang sama sekali belum pernah aku dengar. Sepertinya kami punya database lagu yang berbeda dan aku membiarkan ia menekan tombol shuffle untuk lagu pertama di pagi ini. Berlaku juga untuk sisa hari seterusnya dan aku tidak pernah komplain. Mataku masih tertutup, nafasku masih sama seperti nafas orang tidur, belum bergerak sedikit pun, tapi pikiranku sudah menyanyikan satu bait lagu.

Pagi dimulai sebelum kita membuka mata. Selamat pagi semuanya.

====================================
I wanna love you and treat you right
I wanna love you every day and every night
We'll be together with a roof right over our heads
We'll share the shelter of my single bed
Bob Marley - Is This Love

01.01.2011

16:13. Illy Cafe, Jl. Semeru Malang


Jus Jambu, Jamur Crispy, Rolling Stone edisi terbaru

Ini dia yang aku suka dari kafe Illy di Jalan Semeru, Malang : parkir gratis, cemilan gratis (kalau pesan 3 minuman), koneksi internet cepet, dan koleksi majalahnya yang update dan rapi (rapi, karena kafe ini rajin membendel majalahnya setiap 5 atau 6 edisi). Seringnya tujuan utama saya ke situ selain numpang bandwith adalah numpang baca majalah.

Dan di sinilah saya sekarang, menulis postingan berisi resolusi tahun 2011 yang sebenarnya lebih tepat disebut resolusi seumur hidup karena kalau dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, hal itu lah yang selalu perlu perbaikan. Apa hayo? :D

DISIPLIN. Yak, disiplin segala macem mulai dari bangun pagi sampai mau tidur lagi. Disiplin untuk urusan jam tidur, jadwal makan, sholat, olah raga, hedon, ngurusin duit, urusan rumah tangga dan lainnya, saya pengennya tahun ini semuanya jadi lebih disiplin :D. Kenapa tadi saya bilang ini adalah resolusi seumur hidup, soalnya dari dulu kayaknya disiplinnya angin-anginan. Kadang kalo lagi asik ngerjain sesuatu, biasanya di awal semangatnya menggebu-nggebu tapi lama kelamaan luntur di tengah jalan. Awal bulan niat rutin olah raga dua hari sekali, nanti di akhir bulan bisa jadi cuma seminggu sekali. Sering ngalamin kaya gitu juga gak? atau saya aja?.

Makanya taun ini saya pengennya lebih disiplin di segala aspek. Hari gini nggak disiplin? Malu sama Timnas Indonesia! malu sama Alferd Riedl! (kenapa nyambungnya ke situ ya?)

Sebenarnya saya bukan tipe orang yang selalu punya resolusi di tahun baru, apalagi kemudian mengumumkannya ke publik. Nggak punya resolusi pun sebenarnya nggak apa-apa asalkan hidup menjadi lebih baik dan bermanfaat buat orang banyak. Salah satu alasan kenapa saya akhirnya menulis resolusi ini di blog adalah jika nanti anda kebetulan mendapati saya tidak disiplin, anda bisa bantu ingatkan saya tentang postingan ini. Maklum, namanya manusia kan suka khilaf, hehe.. mari kita saling mengingatkan untuk kebaikan :D.

Anda sendiri bagaimana? punya resolusi tertentu di tahun 2011?


==========================
It's a new world, it's a new start
It's alive with the beating of young hearts
It's a new day, it's a new plan..
Bryan Adams - Here I Am


I... I will begin again
I... I will begin again
U2 - New Year's Day